Posted by Unknown Tuesday, 15 January 2013 0 comments
JASA PEMASANGAN POMPA
 
Kami menyediakan dan menerima jasa pembuatan pompa hidram, terima pesanan untuk skala lab / percobaan sampai skala proyek.
Pompa hidram, Hidraulik Ram Automatic atau kebanyakan masyarakat Jawa menyebutnya dengan Pompa Dongkleng berfungsi untuk menaikkan air dari tempat rendah ketempat yang tinggi tanpa listrik dan BBM. Bekerja 24 jam NON STOP. Produk Hidram kami memiliki kualitas baik dan tahan lama.
Meskipun banyak sekali hidram yang kita jumpai terlihat sama, namun hidram yang kami buat  kami memiliki kelebihan dibandingkan produk hidram lain,
kelebihan hidram yang kami buat antar lain

  1. bisa diputar 360 derajat menyesuaikan arah naiknya air sesuai dengan kebutuhan di lapangan sementara hidram lain tidak bisa diputar.
  2. tersedia peredam karet khusus untuk mengurangi goncangan / getaran air yang  meluncur ke dalam pompa hidram sehingga alat ini lebih tahan lama / awet dengan sedikit maintenance
  3. pembuatan hidram dengan perhitungan yang serius, menggunakan besi lengkung, bukan hasil potong sambung untuk menghindari hambatan yang tidak perlu terjadi sehingga hidram bisa bekerja lebih maksimal
  4. Hidram dibuat menggunakan besi tebal kualitas baik
  5. Kami juga memperhitungkan dari segi estetika
bagi yang belum mengenal tentang pompa hidram bisa dibaca artikel mengenai pompa hidram disini
Beberapa Contoh Proyek Hidram yang kami selesaikan
  1. Perbaikan dan pembuatan pompa-pompa hidram milik dinas pertanian sleman pasca letusan merapi
  2. Pembuatan & pemasangan Pompa hidram di wilayah pulau Bali
  3. Pembuatan dan pemasangan Pompa hidram di cangkringan
  4. Pembuatan dan pemasangan energi alternatif kincir angin dan hidram di Atambua (dekat perbatasan timor leste)
  5. dan masih banyak sekali pengalaman tim kami lainnya
Untuk pemesanan pompa hidram silakan hubungi kami di 081215078666
atau untuk perancangan/pemasangan pompa hidram silakan kontak melalui email ke quantumkarmal@gmail.com dengan mencantumkan data sebagai berikut:
  1. Alamat lokasi pemasangan hidram
  2. ketinggian antara permukaan sungai dengan lokasi tandon penampung air / lokasi sawah yang ingin diairi
  3. luas sawah / perkebunan / peternakan atau jumlah penduduk yang membutuhkan air
  4. jarak antara lokasi sungai dengan lokasi tandon penampung air
  5. perkiraan debit air di saat musim kemarau / musim hujan
  6. sertakan foto2 dokumentasi lokasi sungai dan penampakan jalur pemasangan hidram jika memungkinkan.
Kami berpengalaman membuat pompa hidram dari ukuran 1 dim hingga ukuran 6 dim. Hidram terbesar yang pernah kami buat.
Berbagai model pompa hidram
berbagai macam pompa hidram dari ukuran 1 dim hingga 4 dim. Hidram uk 6 dim lebih besar dan berat jadi tdk sempat foto bersama disini :)
Harga pompa hidram untuk kebutuhan umum seperti pengairan sawah, pengadaan air bersih warga bisa bervariasi sesuai ukuran pompa. Harga mulai dari 4,5 jt sampai 15 jt (belum termasuk pipa saluran air).
Untuk kebutuhan jangka panjang pompa hidramini  menjadi solusi pengairan murah-hemat dan praktis

Baca Selengkapnya ....
Posted by Unknown 0 comments

INSTALASI GENSET

Kami mengerjakan instalasi listrik untuk genset, kabeling dan pengaturan kelistrikan untuk segala jenis kebutuhan

Baca Selengkapnya ....
Posted by Unknown 0 comments

MENGHITUNG TITIK LAMPU

Cara Menghitung Jumlah Titik Lampu Pada Suatu Ruang

Setiap ruang pada bangunan rumah, kantor, apartement, gudang, pabrik, dan lainnya, membutuhkan penerangan. Baik penerangan / pencahayaan alami (pada siang hari) dan penerangan / pencahayaan buatan(pada malam hari). Disini kita akan membahas tentang penerangan / pencahayaan buatan.

Apa yang dimaksud dengan penerangan / pencahayaan buatan?
Penerangan / pencahayaan buatan adalah suatu penerangan yang dibuat / disain oleh manusia. Seperti lilin, lampu, obor, senter dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan hasil penerangan pencahayaan yang baik dan merata, kita harus dipertimbangkan iluminasi (kuat penerangan), sudut penyinaran lampu, jenis dan jarak penempatan lampu yang diperlukan sesuai dengan kegiatan yang ada dalam suatu ruangan atau fungsi ruang tersebut.

Pada dasarnya dalam perhitungan jumlah titik lampu pada suatu ruang dipengaruhi oleh benyak faktor, antara lain : dimensi ruang, kegunaan / fungsi ruang, warna dinding, type armature yang akan digunakan, dan masih banyak lagi.

Contoh :
Pencahayaan pada gudang di rumah kita, akan berbeda dengan pencahayaan pada ruang tamu atau kamar tidur. Ini dikarenakan fungsi dari ruang tersebut dan berdasarkan tingkat kegiatan yang akan dilakukan pada ruang tersebut.

Sekarang Pertanyaannya, bagaimana kita dapat menghitung jumlah lampu?


Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum untuk ruang kantor/ industri adalah 15 watt/ m2. Untuk rumah tak melebihi 10 watt/m2.( tambahan Ir. Hartono Poerbo, M.Arch : untuk toko 20-40 watt/m2, hotel 10-30 watt/m2, sekolah 15-30 watt/m2, rumah sakit 10-30 watt/m2 ). Coba terapkan perhitungan ini pada setiap ruang di rumah, kemudian jumlahkan dan dirata-rata. Misalnya, rumah anda berukuran 36 m2, maka jumlah daya untuk lampu harus di bawah 360 watt. Jika jumlahnya berlebih, sebaiknya kurangi titik lampu atau gunakan jenis lampu hemat energi.

Jumlah lampu pada suatu ruang ditentukan / dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
N =E x  L x W
Ø  x LLF  x CU x n 
Dimana :
N=jumlah titik lampu
E=Kuat Penerangan /target kuat penerangan yang akan dicapai (Lux)
L=Panjang Ruang(Meter)
W=Lebar Ruang (Meter)
Ø=Total Lumen Lampu / Lamp Luminous Flux
LLF=Light loss factor / Faktor Cahaya Rugi (0,7-0,8)
CU=coeffesien of utilization / Faktor Pemanfaatan (50-65 %)
n=Jumlah Lampu dalam 1 titik Lampu

KUAT PENERANGAN (E)
Perkantoran=200 - 500 Lux
Apartemen / Rumah=100 - 250 Lux
Hotel=200 - 400 Lux
Rumah sakit / Sekolah=200 - 800 Lux
Basement / Toilet / Coridor / Hall / Gudang / Lobby=100 - 200 Lux
Restaurant / Store / Toko=200 - 500 Lux

Ø = W x L/w 


Dimana :

W = daya lampu,
L/w= Luminous Efficacy Lamp / Lumen per watt (dapat dilihat pada box lampu yang kita beli).

Contoh,

Untuk lampu PL 18W dengan type ESSENTIAL 18W CDL E27 220-240V mempunyai Luminous Efficacy Lamp sebesar 61 Lm/W, jadi :

Ø = W x L/w 


Ø = 18 x 61 = 1098 lumen.

Sekarang coba kita hitung sebuah ruang tamu dengan panjang 7 meter dan lebar 4 meter, akan dipasang dengan lampu PL 18 watt. Berapa jumlah lampu yang akan dipasang pada ruanga tersebut.

Diketahui :

E = 150 (antara 100 – 300 Lux),
L = 7 meter,
W = 4 meter,
N = 1 bh,
LLF = 0,8 (Antara 0,7-0,8),
CU = 65% (antara 50-65 %),
Ø = 1098 lumen

Ditanya N :

Jumlah Titik Lampu yang akan dipasang pada ruang 7 x 4 meter dengan menggunakan jenis lampu PL 18 w (ESSENTIAL 18W CDL E27 220-240V)

Penyelesaiannya :

N =E x  L x W
Ø x LLF x CU x n


=150 x 7 x 4
1098 x 0,8 x 65% x 1


=4200
570,96


=7,36


=8 Titik Lampu

Menurut standart SNI, untuk penerangan rumah tidak melebihi 10 W/M²,
maka :

Jumlah W/M2 = Jumlah Titik lampu x Watt lampu
Luas Ruang

=

8 x 18

7 x 4

=

144

28
=5,14 w/m2

Dari perhitungan diatas, kita mengetahui bahwa dengan ruangan 7 x 4 meter yang akan dipasang lampu PL 18W dengan type ESSENTIAL 18W CDL E27 220-240V memerlukan paling tidak 8 titik lampu. Apabila hasil dari perhitungan diatas dirasa terlalu terang atau kurang terang, kita dapat menyiasati dengan mengganti lampu dengan watt yang lebih tinggi atau lebih rendah.

Baca Selengkapnya ....
Posted by Unknown 0 comments

MENGHITUNG TITIK LAMPU

Cara Menghitung Jumlah Titik Lampu Pada Suatu Ruang

Setiap ruang pada bangunan rumah, kantor, apartement, gudang, pabrik, dan lainnya, membutuhkan penerangan. Baik penerangan / pencahayaan alami (pada siang hari) dan penerangan / pencahayaan buatan(pada malam hari). Disini kita akan membahas tentang penerangan / pencahayaan buatan.

Apa yang dimaksud dengan penerangan / pencahayaan buatan?
Penerangan / pencahayaan buatan adalah suatu penerangan yang dibuat / disain oleh manusia. Seperti lilin, lampu, obor, senter dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan hasil penerangan pencahayaan yang baik dan merata, kita harus dipertimbangkan iluminasi (kuat penerangan), sudut penyinaran lampu, jenis dan jarak penempatan lampu yang diperlukan sesuai dengan kegiatan yang ada dalam suatu ruangan atau fungsi ruang tersebut.

Pada dasarnya dalam perhitungan jumlah titik lampu pada suatu ruang dipengaruhi oleh benyak faktor, antara lain : dimensi ruang, kegunaan / fungsi ruang, warna dinding, type armature yang akan digunakan, dan masih banyak lagi.

Contoh :
Pencahayaan pada gudang di rumah kita, akan berbeda dengan pencahayaan pada ruang tamu atau kamar tidur. Ini dikarenakan fungsi dari ruang tersebut dan berdasarkan tingkat kegiatan yang akan dilakukan pada ruang tersebut.

Sekarang Pertanyaannya, bagaimana kita dapat menghitung jumlah lampu?


Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum untuk ruang kantor/ industri adalah 15 watt/ m2. Untuk rumah tak melebihi 10 watt/m2.( tambahan Ir. Hartono Poerbo, M.Arch : untuk toko 20-40 watt/m2, hotel 10-30 watt/m2, sekolah 15-30 watt/m2, rumah sakit 10-30 watt/m2 ). Coba terapkan perhitungan ini pada setiap ruang di rumah, kemudian jumlahkan dan dirata-rata. Misalnya, rumah anda berukuran 36 m2, maka jumlah daya untuk lampu harus di bawah 360 watt. Jika jumlahnya berlebih, sebaiknya kurangi titik lampu atau gunakan jenis lampu hemat energi.

Jumlah lampu pada suatu ruang ditentukan / dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
N =E x  L x W
Ø  x LLF  x CU x n 
Dimana :
N=jumlah titik lampu
E=Kuat Penerangan /target kuat penerangan yang akan dicapai (Lux)
L=Panjang Ruang(Meter)
W=Lebar Ruang (Meter)
Ø=Total Lumen Lampu / Lamp Luminous Flux
LLF=Light loss factor / Faktor Cahaya Rugi (0,7-0,8)
CU=coeffesien of utilization / Faktor Pemanfaatan (50-65 %)
n=Jumlah Lampu dalam 1 titik Lampu

KUAT PENERANGAN (E)
Perkantoran=200 - 500 Lux
Apartemen / Rumah=100 - 250 Lux
Hotel=200 - 400 Lux
Rumah sakit / Sekolah=200 - 800 Lux
Basement / Toilet / Coridor / Hall / Gudang / Lobby=100 - 200 Lux
Restaurant / Store / Toko=200 - 500 Lux

Ø = W x L/w 


Dimana :

W = daya lampu,
L/w= Luminous Efficacy Lamp / Lumen per watt (dapat dilihat pada box lampu yang kita beli).

Contoh,

Untuk lampu PL 18W dengan type ESSENTIAL 18W CDL E27 220-240V mempunyai Luminous Efficacy Lamp sebesar 61 Lm/W, jadi :

Ø = W x L/w 


Ø = 18 x 61 = 1098 lumen.

Sekarang coba kita hitung sebuah ruang tamu dengan panjang 7 meter dan lebar 4 meter, akan dipasang dengan lampu PL 18 watt. Berapa jumlah lampu yang akan dipasang pada ruanga tersebut.

Diketahui :

E = 150 (antara 100 – 300 Lux),
L = 7 meter,
W = 4 meter,
N = 1 bh,
LLF = 0,8 (Antara 0,7-0,8),
CU = 65% (antara 50-65 %),
Ø = 1098 lumen

Ditanya N :

Jumlah Titik Lampu yang akan dipasang pada ruang 7 x 4 meter dengan menggunakan jenis lampu PL 18 w (ESSENTIAL 18W CDL E27 220-240V)

Penyelesaiannya :

N =E x  L x W
Ø x LLF x CU x n


=150 x 7 x 4
1098 x 0,8 x 65% x 1


=4200
570,96


=7,36


=8 Titik Lampu

Menurut standart SNI, untuk penerangan rumah tidak melebihi 10 W/M²,
maka :

Jumlah W/M2 = Jumlah Titik lampu x Watt lampu
Luas Ruang

=

8 x 18

7 x 4

=

144

28
=5,14 w/m2

Dari perhitungan diatas, kita mengetahui bahwa dengan ruangan 7 x 4 meter yang akan dipasang lampu PL 18W dengan type ESSENTIAL 18W CDL E27 220-240V memerlukan paling tidak 8 titik lampu. Apabila hasil dari perhitungan diatas dirasa terlalu terang atau kurang terang, kita dapat menyiasati dengan mengganti lampu dengan watt yang lebih tinggi atau lebih rendah.

Baca Selengkapnya ....
Posted by Unknown 0 comments

PENGAMAN LISTRIK

Pengaman Dalam Instalasi Listrik

Pengaman Listrik biasa disebut dengan sekering atau fuse, adalah adalah suatu alat yang digunakan sebagai pengaman dalam suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu hubungan arus pendek. Cara kerjanya apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau terjadi hubungan arus pendek, maka secara otomatis sekering tersebut akan memutuskan aliran listrik dan tidak akan menyebabkan kerusakan pada komponen yang lain. Hubungan arus pendek / korsleting adalah suatu hubungan dengan tahanan listrik (Ω) yang sangat kecil akan mengakibatkan aliran listrik (I) yang sangat besar dan bila tidak ditangani dapat mengakibatkan ledakan dan kebakaran. Hal ini terjadi apabila terjadi antara sumber listrik Phase (+) yang bertemu atau sumber listrik negatif. Dimana menghasilkan Tahanan listrik sangat kecil atau sama dengan 0 Ohm (Ω).
Sesuai dengan rumus dasar dari listrik yaitu :
V = I x RAtau
I =V
R
Atau
R =V
I
Dimana :
V = Tegangan / Voltage ( V / Volt )
I = Arus Listrik ( A / Ampere )
R = Nilai Tahanan Beban ( Ω / Ohm)

Dari Rumus diatas kita bisa mengetahui bahwa nilai dari Arus Listrik (I) akan selalu berbanding terbalik dengan nilai tahanan beban (Ω) dengan nilai Tegangan (V) tidak berubah.
Coba kita perhatikan gambar dibawah ini :
Bila dihitung dengan rumus :
I  = V
R
220
V
100 Ω
2.2 A
Bila dihitung dengan rumus :
I  = V
R
220
V
0 Ω
Tak Terhingga
Nilai tak tak terhingga / tak terukur ini akan menyebabkan terjadinya panas pada kabel yang berakibat pada kabel tersebut akan terbakar. Oleh karena itu, Untuk menghindari terjadinya hubung singkat, kita perlu untuk memasang pengaman yang dapat membatasi arus Listrik agar tidak terjadi kelebihan arus. Dalam dunia kelistrikan ada bermacam - macampengaman listrik antara lain MCB (Miniature Circuit breaker), MCCb (Moulded Case Circuit Breaker), ACB (Air Circuit Breaker), Fuse Tabung, Sekring dll. Dibawah ini adalah gambar beberapa contoh pengaman listrik yang paling sering digunakan dalam dunia kelistrikan :
FuseSekeringSekering TabungMCBMCCBACB
MCB Cara kerja MCB dalam memutuskan arus listrik berbeda dengan Fuse / sekering. Hal ini dikarenakan MCB mempunyai 2 cara pemutusan arus listrik yaitu :
  • Berdasarkan panas Pemutusan arus listrik berdasarkan panas, dikarenakan MCB mempunyai plat Bimetal (perpaduan dua buah logam yang berbeda koefisien muai logamnya). Bimetal ini akan melengkung apabila terjadi panas yang terus meningkat yang di akibatkan oleh kelebihan arus listrik. Kemudian Plat bimetal ini akan menggerakkan tuas pemutus untuk memutuskan arus listrik.
  • Berdasarkan elektromagnetik Pemutusan arus listrik berdasarkan elektromagnetik dilakukan oleh Coil yang terdapat pada MCB. Apabila terjadi Hubung Singkat maka Coil akan terinduksi dan daerah sekitarnya akan terdapat medan magnet sehingga akan menarik poros dan mengoperasikan tuas pemutus.
Lalu bagaimana cara kita untuk menghidupkan listrik kembali ?
Caranya sederhana kita pastikan terlebih dahulu instalasi kita sudah benar dan tidak ada lagi hubung singkat dan beban lebih, kemudian kita tunggu sampai MCB dingin, lalu kita naikkan kembali tuas pemutus MCB. Hal ini sangat berbeda dengan Fuse / sekring, bila MCB trip / turun (istilah di dunia kelistrikan), kita tidak usah mengganti dengan yang baru. Cukup menaikkan tuas pemutus dan listrik kita kembali hidup.
Adapun fungsi - fungsi dari MCB adalah :
  • Membatasi Penggunaan Listrik
  • Mematikan listrik apabila terjadi hubungan singkat ( Korslet )
  • Mengamankan Instalasi Listrik
  • Membagi rumah menjadi beberapa bagian listrik, sehingga lebih mudah untuk mendeteksi kerusakan instalasi listrik
Semoga Tulisan ini bemanfaat bagi pembaca…


Baca Selengkapnya ....
Posted by Unknown 0 comments

INSTALASI


Seperti kita tahu bahwa kabel adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam suatu rangkaian instalasi listrik, baik instalasi listrik rumah, ruko, kantor, pabrik, gedung bertingkat. Kabel sangat dibutuhkan sebagai media untuk mengalirkan atau mendistribusikan daya listrik dari sumber listrik (PLN, Genset, atau pembangkit listrik yang lain) menuju ke beban (Perlatan rumah tangga, Mesin Produksi, penerangan dll).
Selain sebagai media untuk mengalirkan atau mendistribusikan daya listrik, kabel juga bisa digunakan sebagai pengontrolan jarak jauh. Contoh yang paling sederhana adalah bila kita menghidupkan lampu di kamar tidur, cukup kita menghidupkan saklar agar lampu bisa menyala. Contoh lain yang lebih besar dan rumit adalah pengontrolan pada sebuah mesin produksi.

Dipasaran dapat kita temui berbagai macam jenis, type dan ukuran kabel, yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Harganyapun bervariasi berdasarkan fungsinya. Melihat hal itu ada baiknya kita lebih cermat dalam memilih kabel yang sesuai dengan kebutuhan kita. Dalam memilih kabel yang harus diperhatikan adalah kemampuan kabel. Kabel mempunyai batas kemampuan dalam mendistribusikan arus listrik berbeda-beda satu sama yang lainnya berdasarkan ukuran penampang, jenis, dan cara pemasangan kabel. Pada instalasi listrik untuk rumah, perkantoran, ruko dan toko banyak menggunakan kabel berjenis NYA, NYM dan NYY. Keterangan masing-masin kabel sebagai berikut:
  1. NYA.
    Kabel NYA ini berbahan tembaga, berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC. Warna kabel pada umumnya berwarna merah, kuning, biru, hitam dan Kuning Hijau. Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. Untuk keamanan kabel, pemasangan kabel NYA ini disarankan menggunakan pipa conduit agar lebih aman dari bahaya gigitan tikus. Pada instalasi listrik, kabel NYA ini tidak diperbolehkan untuk ditaman, baik dalam tembok atau ditanah. Apabila kabel ini harus ditanam di tembok atau di tanah diharuskan menggunakan pipa conduit. Kekurangan dalam menggunakan kabel ini adalah untuk setiap jalur instalasi 1phase (Phase, Netral dan Grounding) harus menggunakan 3 tarikan kabel NYA.
  2. NYM.
    Kabel NYM berbahan tembaga, berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC. Kabel NYM memiliki inti lebih dari 1 inti tembaga yaitu berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam. Apabila ditanam, kabel NYM harus dimasukkan ke pipa conduit terlebih dahulu kemudian ditanam.
  3. NYY. Kabel NYY merupakan kabel tanah thermoplastik tanpa pelindung perisai, biasanya digunakan pada insdustri. Kabel NYY berbahan tembaga, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4.  Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dengan syarat diberikan perlindungan terhadap kemungkinan kerusakan mekanis. Kabel NYY juga memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus. Pada dasarnya kabel NYY ini sama dengan kabel NYM tetapi pada isolasi dan selubung luarnya serta jenis PVC yang digunakan berbeda.
Setiap kabel mempunyai kemapuan hantar listrik yang berbeda berdasarkan ukuran penampang kabel. Hal ini dapat kita lihat melalui tabel berikut :

Tabel
KHA terus menerus yang diperbolehkan dan proteksi untuk kabel instalasi
berinti tunggal berisolasi PVC pada suhu keliling 30°C dan suhu
penghantar maksimu 70°C

Jenis
Penghantar
Luas
Penampang
Nominal
KHA
terus menerus
KHA
Pengenalgawai proteksi
Pemasangan
dalam pipa
Pemasangan
diudara
Pemasangan
dalam pipa
Pemasangan
di udara

mm2AAAA
123456
  NYFA
  NYFAF
  NYFAZ
  NYFAD
  NYA
  NYAF
  NYFAw
  NYFAFw
  NYFAZw
  NYFADw
  dan   NYL
0.52.5-2-
0.75715410
11119610
1.515241020
2.520321625
425422035
633542550
1045733563
1661985080
258312963100
3510315880125
50132198100160
70165245125200
95197292160250
120235344250315
150-391-315
185-448-400
240-528-400
300-608-500
400-726-630
500-830-630


Berdasarkan tabel diatas kita bisa mengetahui kemampuan maksimal yang diijinkan pada kabel yang akan kita gunakan. Misalnya kabel berukuran 2.5 mm², kemampuan hantar arus yang diijinkan untuk pemasangan dalam pipa sebesar 20 A atau untuk pemasangan diudara bebas sebesar 32 A. Apabila arus yang mengalir pada kabel berukuran 2.5 mm² melebihi dari batas kemampuan maksimalnya makan kabel mulai panas dan apabila diteruskan Arus yang mengalir pada kabel bertambah maka kabel akan terbakar.
Bila dilihat dari tabel diatas maka kita juga bisa tahu berapa ampere MCB yang harus dipasang. Misalkan kabel ukuran 2.5 mm² dipasang pada instalasi rumah dengan menggunakan pipa conduit, maka kabel tersebut mampu mengalirkan aliran listrik sebesar 20 A. Dengan ukuran tersebut maka daya maksimal kabel adalah P = I x V = 20 A x 220 V = 4400 W, MCB yang bisa dipasang tidak boleh melebihi dari tabel diatas yaitu 16A. Apabila kita pasang dengan MCB yang lebih besar maka kabel akan mulai panas dan akhirnya akan menyebabkan terjadinya kebakaran. Jika dilihat ukuran MCB dipasaran mulai dari 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A, 40A, 50A, dst.Singkatnya dalam memilih kabel yang akan digunakan untuk instalasi listrik, ada baiknya kita mengetahui jumlah daya yang akan dipasang di rumah, kantor, ruko, atau gedung. Dan gunakan kabel yang sudah masuk dalam standart SNI ( biasanya dikenal dengan 5 besar ). Jangan mempertaruhkan aset kita dengan membeli atau menggunakan material listrik yang tidak standart. Dilihat dari segi harga memang kabel yang masuk dalam 5 besar, mempunyai harga yang mahal.


Baca Selengkapnya ....
Belajar SEO dan Blog support Online Shop Aksesoris Wanita - Original design by Bamz | Copyright of layanan instalasi listri, pompa dan konstruksi baja ringan.